Kembali ke London

00:59:00


Back in London...

Saya kembali menginap di tempat Ince, teman saya di Lewisham. Perjalanan dari Victoria Coach Station ke Lewisham tidaklah mudah. Saya harus menyeberang dulu sambil menggeret koper saya. Lalu naik tube, dari Victoria Station menuju Lewisham. Sampai di Lewisham saya harus jalan kaki lagi dan begitu sampai di depan tempat tinggal teman saya, saya harus angkat koper saya sampai ke lantai 3, naik tangga.

Ya begitulah.

Masih untung ada yang mau nampung saya :p Konon di London, airbnb per malamnya saja mahal sodara-sodara beda dengan Birmingham. Hotel? Jangan tanya deh harganya :p

Setelah tiba di lantai 3, saya langsung masuk ke kamar teman saya. Hari itu dia sedang sempat masak. Saya ditawari untuk makan dan penawaran itu saya terima dengan senang hati. Finally, saya bisa makan masakan Indonesia di London hahahaha. Saya makan nasi dan rendang yang sudah dimasak oleh teman saya. Enaknyo.Thank you, my friend Ince! Selesai makan saya tidak lupa janjian dengan kak Eva, tour guide saya selama di London (ketemu di KBRI London waktu itu bersama suaminya). Karena besok hari minggu dan teman ada yang mengingatkan saya untuk tidak lupa mampir di Hillsong Church London. Siapa sih yang ngga tau Hillsong? Nah kebetulan sekali kak Eva dna suaminya ternyata selama di London suka beribadah di sana.


Keesokan harinya saya bangun pagi dan langsung bersiap-siap untuk pergi ke Hillsong Church London. Seperti biasa saya pergi sendirian karena Ince juga saat itu sedang banyak deadline tugas kampusnya jadi tidak bisa menemani saya kemana-mana. Tapi dia mengajarkan saya untuk menggunakan aplikasi yang bisa menolong saya kalau-kalau nyasar di London, namanya City Mapper. Jadi, aplikasi ini bisa memberitahu kita transportasi apa yang bisa digunakan kalau misalnya kita mau bepergian dari Lewisham ke Hillsong Church London. Estimasi waktunya juga bisa terlihat di situ. Nah, saya disarankan oleh aplikasi ini untuk naik kereta dulu lalu transit dan naik tube sampai Tottenham Court. Dari tube station saya tinggal jalan kaki saja ke Hillsong Church.

Aplikasi ini hanya bisa digunakan di beberapa negara, termasuk London

Sampai di Hillsong Church, kebaktiannya ternyata sudah dimulai sekitar 15 menit. Puji Tuhan saya masih dapat tempat duduk :p Saya sempat bertemu dengan seorang teman baru. Tapi saya lupa minta kontaknya heuh. Padahal lumayan kan kalau punya temen orang Inggris :p Saya menikmati suasana kebaktian di sini. Mereka bisa fokus mendengarkan khotbah, ngga kaya orang Jakarta. Baru khotbah aja, ponsel sudah di tangan. Akhirnya malah fokus sama ponsel dari pada sama khotbah yang dibagikan.

Gedung yang Dipakai oleh Hillsong Church London


Hillsong Church London 


Penting Nih

Setelah pulang ibadah di Hillsong Church, saya langsung menemui kakak-kakak baru saya, kak Eva dan bang Abbas. Saya duduknya terpisah dari mereka karena saya datang terlambat. Ketika saya hendak keluar, bule di sebelah saya sempat berpesan kepada saya untuk mampir di booth untuk new church members gitu. Saya ngga ke sana karena saya pikir saya tidak akan sering ke sini. Tapi saya nyesel juga karena ngga visit booth itu. Seandainya saya visit, saya kan bisa dapat teman baru ya.Ya sudahlah ya, saya pun keluar dari hall. Di depan pintu keluar, sudah ada semacam usher. Di situ dibagikan Alkitab gratis yang dikemas dalam bahasa Inggris dan menarik untuk dibaca orang muda. Saya pun mengambil satu Alkitab dari usher di situ dan berkenalan dengan usher karena dia ternyata orang Indonesia. Saya pun kembali menyesal karena tidak tukeran contact dengan dia -_-

Selesa ngobrol dengan usher, saya menunggu di pintu depan dan bertemu dengan kak Eva dan bang Abbas. Saya pun mengajak mereka untuk makan siang karena perut saya sudah keroncongan. Saya pun di bawa ke sebuah restoran di China Town. Saya lupa namanya apa. Yang jelas kata bang Abbas, restoran itu lumayan menawarkan makanan dengan harga yang terjangkau. Ya memang enak sih. Kalau murah atau tidaknya saya tidak bisa menilai karena makanan saya dibayar oleh bang Abbas. Thank you so much Bang!

Perut kenyang, hati pun senang. Saya pun kembali jalan-jalan dengan kak Eva. Bang Abbas tidak ikut karena dia ada tugas kuliah. Maklumlah mahasiswa S2. Hehehehe. Kak Eva mengantarkan saya ke Madame Tussauds, London. Dia tidak ikutan masuk karena sudah beli annual pass untuk liburan di London. Akhirnya, saya masuk sendiri. Harga tiketnya lumayan mahal ya: 34 pounds atau sekitar 600 ribuan rupiah. Kalau kata teman saya, apa-apa di London itu harus pesan online supaya lebih murah. Dan kalau mau mengunjungi banyak tempat tanpa harus repot, mendingan beli annual pass deh.

Begitu membayar tiket masuk, saya langsung dibuat terpesona oleh koleksi-koleksi patungnya. Mirip banget sama aslinya. Oh ya, ada beberapa patung yang bisa difoto dengan bantuan fotografer profesional dan fotonya bisa dicetak juga. Eh tapi ngga gratis ya. Semua bayar. Ngga ada yang gratis di London :p

Overall, saya puas berkelana di sini. Saya bisa melihat patung public figures di dunia yang mirip banget sama aslinya, seperti keluarga kerajaan Inggris, presiden Amerika Serikat, Robert Pattinson dan masih banyak yang lainnya. Kurang presiden Indonesia aja nih hehehe.

Madame Tussauds (Tampak Luar)


Royal Family


Waktu yang saya habiskan di Madame Tussauds kurang lebih 2 jam.  Itu pun ada beberapa spot yang saya skip karena saya ingin mengunjungi tempat yang lain. Oh ya, di beberapa spot, kita bisa mencetak foto dan bawa pulang foto itu sebagai kenang-kenangan. Ya tapi jangan lupa bayar ya. Kalau di spot patung keluarga kerajaan Inggris ini, kita bisa berfoto di sini asalkan kita bisa melakukan challenge yang diberikan oleh mas-mas yang menjaga di spot ini.

Saya langsung menuju ke pintu keluar setelah puasa melihat-lihat patung yang mirip aslinya. Sebelum melewati pintu keluar, kita disungguhkan dengan souvenir khas London dan Madame Tussauds. Untuk kenang-kenangan saya membeli koin Madame Tussauds dan juga mencetak 2 foto saya dengan Barack Obama dan 1 Direction. Saya tidak membeli souvenir yang lain di sini karena harganya muahal. Next, saya melewati souvenir shop, melewati pintu keluar dan menyebrang untuk kembali menemui kak Eva

Ternyata kak Eva belum sampai di tempat kami janjian. Saya pun berjalan-jalan di dekat situ sambil memperhatikan ponsel saya. Di situ saya menemukan patung Sherlock Holmes. Sebenarnya tidak jauh dari sini ada Museum Sherlock Holmes sih tapi sudah tutup karena saat itu sudah sore.

30 menit berlalu dan akhirnya kak Eva datang. Kami langsung naik tube menuju London Bridge! Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di London Bridge Tube Station. Kalau di sini, saya tidak lupa berfoto! :p



Dari situ saya dan kak Eva berjalan kaki menuju London Bridge. Kalau sekarang dinamakan Tower Bridge. Ngga nyangka, dulunya sering nyanyiin lagu London Bridge, eh trus kesampean ketemu yang aslinya. Oh ya, sebelum ke London Bridge saya ngga sengaja ketemu tukang kacang. Karena saya doyan ngemil, alhasil saya pun membelinya. Lupa harganya berapa. Kayanya sih 1 pound deh. Rasanya ngga jauh beda sih sama kacang yang di Indonesia. Begini penampakan kacangnya.


Sambil makan kacang, saya dan kak Eva berjalan kaki ke London Bridge. Saya puas-puasin foto deh di situ :) Sekalian menyanggupi request murid yang pengen tulisan namanya di foto di dekat London Bridge.

Request Murid


Saya dan kak Eva di pinggir London Bridge

Next, kami mengunjungi Millenium Bridge. Sebelum ke sana, kami sempat mampir di Shakespeare's Globe. Di sini kita bisa menyaksikan play yang pernah dibuat oleh Shakespeare. Konon teaternya dibuat mirip dengan aslinya, sewaktu Shakespeare masih hidup. Sayangnya, ketika saya kesini tidak ada play yang sedang performance :( Jadinya saya hanya beli beberapa souvenir Shakespeare di souvenir shopnya.


Next visit harus ke sini lagi!
Selesai belanja souvenirs, kami langsung melihat sunset di Millenium Bridge. Lalu melihat St Paul's Cathedral dari  luar. Kami sempat duduk di situ dan saya ngga sengaja melihat sepasang kekasih kissing di depan St Paul's Cathedral >.< OMG, segitu bebasnya ya Eropa.

Sunset <3 br="">




Millenium Bridge


Anyway, kami ngga lama duduk-duduk di depan St Paul. Kami langsung berjalam kaki, mencari station terdekat untuk pulang. Saya pun berpisah dengan kak Eva.
 
Thank you kak untuk itinerary dadakannya selama saya di London! Appreciate it! Really! 

P.S. Nantikan postingan hari terakhir saya di London ya......


You Might Also Like

0 comments

Give Me Your Comment